BAB I : LAPORAN OBSERVASI PLK PPG SM-3T SMA N 13 PADANG

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Program Pengalaman lapangan kependidikan (PLK) pada program pendidikan Profesi Guru SM-3T adalah kegiatan akademik yang dilakukan peserta yang akan menjadi guru. Kegiatan ini hanya boleh diikuti oleh peserta yang telah lulus dari program S-1 atau D-4 dan lolos seleksi untuk menjadi guru. Pelaksanaan PLK-PPG SM-3T ini dilaksanakan di sekolah (SMA) yang ditunjuk sebagai sekolah mitra.

PLK SM-3T bertujuan untuk memberi pengalaman nyata kepada peserta agar dapat merasakan dan menjiwai tugas-tugas pendidik disekolah. Diharapkan setelah menyelesaikan PLK, peserta memiliki kompetensi pendidik (Kompetensi pedagogik, profesionalisme, kepribadian, dan sosial).

Agar peserta mendapat pengalaman yang lengkap sebagai pendidik dan tenaga kependidikan, peserta PLK PPG SM-3T harus melaksanakan kegiatan pembelajaran (teaching) dan di luar pembelajaran (nonteaching). Kegiatan pemeblajaran adalah kegiatan belajar dan pembelajaran. Peserta PLK PPG SM-3T melakukan kegiatan sebagaimana pendidik profesional melaksanakan pembelajaran dikelas. Kegiatan mencakup kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian, dan penelitian tindakan kelas. Sedangkan kegiatan nonteaching adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan sekolah serta pembinaan minat dan bakat peserta didik.

Kegiatan PLK dilaksanakan selama 1 semester akademik. Mahasiswa PPG SM-3T dipersiapkan untuk menjadi para tenaga pengajar di sekolah dan berbagai lembaga pelatihan. Oleh karena itu, selama mengikuti pendidikan mahasiswa dibekali dengan berbagai ilmu dan keterampilan di bidang kependidikan. Selama berada di sekolah, mahasiswa tersebut dituntut untuk mengajar mata pelajaran tertentu sesuai dengan konsentrasi yang dipilih dan aplikasi dari ilmu kependidikan yang telah dipelajari.

Pada awal pelaksanaan PLK, mahasiswa PPG SM-3T melakukan pengamatan bagaimana cara guru pamongnya mengajar dan dia juga harus melakukan observasi tentang keadaan sekolah yang disebut dengan observasi pengenalan lapangan. Observasi pengenalan lapangan adalah melakukan pengamatan maupun mencari informasi tentang keadaan sekolah yang meliputi keadaan fisik sekolah, sarana dan prasarana yang tersedia, data guru atau data pegawai, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, interaksi sekolah, pelaksanaan tata tertib sekolah tempat mahasiswa tersebut melakukan PLK PPG SM-3T. Melalui observasi pengenalan lapangan ini, diharapkan  mahasiswa mampu beradaptasi dengan sekolah yang baru saja ditempati dan sebagai pertimbangan dalam menentukan berbagai langkah serta program pengajaran yang akan dilaksanakan sesuai dengan kondisi sekolah. Oleh karena itu, laporan observasi ini akan menggambarkan berbagai hal tentang sekolah sesuai dengan batasan dalam ruang lingkup pengamatan yang ditentukan.

Pada PLK PPG SM-3T Semester Ganjil Juli – Desember 2013 Tahun Pelajaran 2013/2014, penulis ditempatkan di SMA Negeri 13 Padang. Jumlah mahasiswa PLK PPG SM-3T yang ditempatkan di SMA Negeri 13 Padang sebanyak 4 orang yang terdiri dari:

·           2 orang mahasiswa jurusan Biologi

·           2 orang mahasiswa jurusan Matematika

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan sebelumnya, maka pada laporan ini penulis hanya membahas tentang keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, tata tertib sekolah, dan kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 13 Padang.

C.      Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan kegiatan observasi ini adalah :

1.    Sebagai informasi bagi dosen pembimbing dan semua pihak yang berkaitan dengan program PLK PPG SM-3T dan tentang kondisi sekolah tempat mahasiswa melaksanakan Pengalaman Lapangan Kependidikan (PLK).

2.    Mengetahui  bagaimana proses pembelajaran di kelas yang dilakukan guru.

3.    Mengetahui kondisi lingkungan fisik yang ada di sekolah tempat penulis melakukan Pengalaman Lapangan Kependidikan (PLK).

4.    Sebagai dasar bagi mahasiswa dalam merancang berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan di sekolah.

5.    Sebagai media bagi mahasiswa dalam upaya berkonsultasi dengan guru pamong dalam hal penentuan rencana pengajaran.

6.    Mempermudah mahasiswa dalam menentukan berbagai langkah strategis baik selama mengajar di lokal kelas maupun ketika berinteraksi dengan berbagai elemen dan komponen sekolah.

 

Tweet