Blangkejeren - Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Aceh, Hasanuddin Darjo menyempatkan diri berkunjung ke daerah terpencil di Kabupaten Gayo Lues. Jum’at 29 Mei 2015 lalu, merupakan hari bersejarah dalam dunia pendidikan di Kecamatan Pining. Pasalnya, baru kali ini ada Kadis Pendidikan Aceh berkunjung ke daerah mereka.
Tiba menjelang Magrib setelah menempuh perjalanan sejauh 44 KM dari pusat Kota Blangkejeren, Hasanuddin Darjo menyempatkan diri singgah ke SMAN 1 Pining. Disana ia memberi pengohormatan kepada guru yang rela mengabdi di kawasan terpencil itu. Satu per satu guru disalami sembari menuju masjid guna menunaikan ibadah shalat Magrib.
Usai menunaikan shalat Magrib, Kadisdik Aceh beserta rombongan menggelar pertemuan bersama sejumlah guru dari berbagai sekolah di Kecamatan Pining. Kepala SMAN 1 Pining, Ali Nurdin, S.Pd mengatakan setidaknya ada 11 sekolah yang berada di Kecamatan Pining, dengan rincian delapan Sekolah Dasar (SD), dua SMP dan satu SMA.
“Jumlah guru disini untuk 11 sekolah tersebut, tergolong minim. SMAN 1 Pining hanya memiliki 14 guru ditambah lima guru program SM3T dengan 179 siswa,” kata Ali Nurdin.
Hal senada juga dilaporkan oleh Kepala SMPN 1 Pining, pihaknya melaporkan hanya ada delapan guru PNS dan jumlah siswanya mencapai 226 orang. SDN 4 Pining, jumlah guru tujuh orang dan dua orang sudah dinyatakan pindah, hanya ada lima guru yang aktif.
Semua guru yang hadir pada pertemuan tersebut, meminta kepada Kadisdik Aceh memikirkan nasib pendidikan di wilayah pedalaman. “Dengan serba keterbatasan dan jauh dari teknologi, sudah dapat dipastikan mutu pendidikan disini kalah dengan pendidikan di sekolah-sekolah yang sudah mulai tersentuh teknologi. Disini jaringan komunikasi saja tak ada,” kata Kepala SMPN 1 Pining, Verianto, S.Pd yang sudah mengabdi selama 20 tahun di Kecamatan Pining.
Keluhan lainnya juga disampaikan Kepala SDN 4 Pining. Dia mengharapkan perhatian pemerintah terutama pemerintah Aceh, untuk memikirkan nasib guru di Kecamatan Pining. Dia menyatakan, pihaknya tak sanggup membayar intensif guru yang ingin mereka rekrut di sekolahnya. “Kami selalu memikirkan bagaimana bisa memberi intensif guru bantu. Namun kehabisan cara, dana yang ada tidak cukup,” tandasnya.
Menanggapi keluhan para guru itu, Hasanuddin Darjo berjanji pihaknya akan membuat kebijakan dalam hal memajukan pendidikan di daerah tertinggal dan terpencil.
“Sudah diamanahkan oleh Gubernur, untuk memperhatikan pendidikan di daerah terpencil. Programnya sedang disusun,” kata Hasanuddin, sambil menambahkan, pihaknya siap melakukan perubahan peningkatan mutu di daerah tertinggal.
Usai melakukan pertemuan bersama para guru, keesokan harinya, Sabtu 30 Mei 2015, Hasanuddin Darjo menyempatkan diri menjemput anak-anak yang tengah berjalan kaki di kaki bukit yang hendak menuju ke sekolah. Dia juga memberi arahan di hadapan guru dan siswa SMPN 1 Pining.
Dalam arahannya dia menyampaikan, kedatangannya ke Pining membawa misi mengubah pendidikan Aceh ke arah yang lebih baik. “Saya tidak inggin pendidikan Aceh berada diurutan terbawah, kita harus bangkit,” tegasnya.
Sumber: disdik.acehprov.go.id
Tiba menjelang Magrib setelah menempuh perjalanan sejauh 44 KM dari pusat Kota Blangkejeren, Hasanuddin Darjo menyempatkan diri singgah ke SMAN 1 Pining. Disana ia memberi pengohormatan kepada guru yang rela mengabdi di kawasan terpencil itu. Satu per satu guru disalami sembari menuju masjid guna menunaikan ibadah shalat Magrib.
Usai menunaikan shalat Magrib, Kadisdik Aceh beserta rombongan menggelar pertemuan bersama sejumlah guru dari berbagai sekolah di Kecamatan Pining. Kepala SMAN 1 Pining, Ali Nurdin, S.Pd mengatakan setidaknya ada 11 sekolah yang berada di Kecamatan Pining, dengan rincian delapan Sekolah Dasar (SD), dua SMP dan satu SMA.
“Jumlah guru disini untuk 11 sekolah tersebut, tergolong minim. SMAN 1 Pining hanya memiliki 14 guru ditambah lima guru program SM3T dengan 179 siswa,” kata Ali Nurdin.
Hal senada juga dilaporkan oleh Kepala SMPN 1 Pining, pihaknya melaporkan hanya ada delapan guru PNS dan jumlah siswanya mencapai 226 orang. SDN 4 Pining, jumlah guru tujuh orang dan dua orang sudah dinyatakan pindah, hanya ada lima guru yang aktif.
Semua guru yang hadir pada pertemuan tersebut, meminta kepada Kadisdik Aceh memikirkan nasib pendidikan di wilayah pedalaman. “Dengan serba keterbatasan dan jauh dari teknologi, sudah dapat dipastikan mutu pendidikan disini kalah dengan pendidikan di sekolah-sekolah yang sudah mulai tersentuh teknologi. Disini jaringan komunikasi saja tak ada,” kata Kepala SMPN 1 Pining, Verianto, S.Pd yang sudah mengabdi selama 20 tahun di Kecamatan Pining.
Keluhan lainnya juga disampaikan Kepala SDN 4 Pining. Dia mengharapkan perhatian pemerintah terutama pemerintah Aceh, untuk memikirkan nasib guru di Kecamatan Pining. Dia menyatakan, pihaknya tak sanggup membayar intensif guru yang ingin mereka rekrut di sekolahnya. “Kami selalu memikirkan bagaimana bisa memberi intensif guru bantu. Namun kehabisan cara, dana yang ada tidak cukup,” tandasnya.
Menanggapi keluhan para guru itu, Hasanuddin Darjo berjanji pihaknya akan membuat kebijakan dalam hal memajukan pendidikan di daerah tertinggal dan terpencil.
“Sudah diamanahkan oleh Gubernur, untuk memperhatikan pendidikan di daerah terpencil. Programnya sedang disusun,” kata Hasanuddin, sambil menambahkan, pihaknya siap melakukan perubahan peningkatan mutu di daerah tertinggal.
Usai melakukan pertemuan bersama para guru, keesokan harinya, Sabtu 30 Mei 2015, Hasanuddin Darjo menyempatkan diri menjemput anak-anak yang tengah berjalan kaki di kaki bukit yang hendak menuju ke sekolah. Dia juga memberi arahan di hadapan guru dan siswa SMPN 1 Pining.
Dalam arahannya dia menyampaikan, kedatangannya ke Pining membawa misi mengubah pendidikan Aceh ke arah yang lebih baik. “Saya tidak inggin pendidikan Aceh berada diurutan terbawah, kita harus bangkit,” tegasnya.
Sumber: disdik.acehprov.go.id
loading...
(function(){
var D=new Date(),d=document,b='body',ce='createElement',ac='appendChild',st='style',ds='display',n='none',gi='getElementById';
var i=d[ce]('iframe');i[st][ds]=n;d[gi]("M283033ScriptRootC165025")[ac](i);try{var iw=i.contentWindow.document;iw.open();iw.writeln("
0 Response to "Kadis Pendidikan Aceh berkunjung ke daerah terpencil di Kabupaten Gayo Lues"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr