MENGAJAR siswa di tapal batas dilakoni sarjana asal Lampung, Annisa Solihah, yang kini menjadi salah satu pengajar program Sarjana Mendidik Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (SM3T).
Berada di antara anak-anak Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Annisa menyaksikan betapa pemerataan pendidikan dan pembangunan di negari ini belum merata. Meski penuh keterbatasan dan medan yang sulit, alumnus Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lampung (Unila) ini menemukan inspirasinya mengajar dan bertekad mengabdikan diri untuk pendidikan anak-anak perbatasan.
Sulung dari pasangan Hermansyah dan Reswati ini menyaksikan sendiri semangat anak-anak pedalaman yang tetap datang ke sekolah meski harus berjalan kaki belasan kilometer, mendaki bukit hingga menyeberangi tepian sungai yang masih menjadi habitat binatang buas untuk mendapatkan pendidikan.
“Saya sempat menangis terharu melihat anak-anak hadir ke sekolah dengan telanjang kaki yang penuh lumpur karena sepatu dijinjing dan pakaian seragam yang masih disimpan supaya tak terkena lumpur saat musim hujan. Mereka tetap hadir ke sekolah meski ketika sampai sekolah kelas sudah hampir selesai karena perjalanan yang mereka tempuh 3—11 kilometer menjadi lebih sulit selepas hujan,” kata Annisa saat diwawancarai Lampung Post, beberapa waktu lalu.
Gadis kelahiran Menggala, 14 Agustus 1991 ini mengaku semakin memantapkan langkahnya untuk menjadi guru yang menjadi cita-citanya sejak kecil. Sebelum mendapatkan kesempatan menjadi pengajar SM3T program Direktorat Pendidikan Tinggi Menristek Dikti, Annisa juga mahasiswa yang aktif di berbagai kegiatan pengabdian masyarakat bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP Unila.
Mantan sekretaris Divisi Pelayanan dan Pemberdayaan BEM FKIP Unila ini sempat mengajar secara sukarela di daerah Telukbetung, kawasan pinggiran Bandar Lampung. “Sejak kecil saya ingin menjadi guru, di waktu kecil saya sering bermain sekolah-sekolahan dengan peran menjadi guru. Selain itu, dulu sering diajak ibu mengajar ketika kecil sehingga saya terinspirasi ingin menjadi guru,” kata Annisa.
Dia juga mengaku tertarik menjadi pengajar di daerah yang masih terbelakang sehingga memutuskan untuk mengikuti program SM3T. Ditempatkan di SMP Negeri 2 Tulin Onsoi, Annisa harus tinggal di daerah yang cukup terisolasi. Perjalanan menuju lokasinya mengajar ditempuh dengan beberapa kali menyeberang pulau menggunakan kapal roro hingga perahu. Ia berbaur dengan masyarakat setempat yang didominasi suku Dayak.
“Di sini saya melihat betapa wilayah Indonesia benar-benar luas, tetapi kemajuan daerahnya tidak merata. Keadaan yang serbaterbatas membuat masyarakat di sana harus berpikir kreatif agar dapat bertahan dengan alam,” ujarnya.
Namun, ia sadar mendapatkan pengalaman berharga dan menjadi pembelajaran hidupnya. “Saya nyaman dengan lingkungan yang serbaterbatas, suka dengan anak-anak yang antusias belajar meskipun tingkat pemahaman mereka sangat rendah. Saya banyak belajar bahasa Dayak hingga Bugis, benar-benar belajar tentang keindonesiaan di perbatasan,” kata Annisa.
Menjadi pendidik, menurutnya, membuat ia harus selalu berkontribusi mencerdaskan Indonesia di mana pun tempatnya berada. “Saya mencintai sekolah dan anak-anak, bagi saya mereka adalah data yang dapat memberikan respons,” kata dia. (S1)
rudiyansyah@lampungpost.co.id
Biodata
Nama : Annisa Solihah, S.Pd.
Kelahiran : Menggala, 14 Agustus 1991
Ayah : Hermansyah
Ibu : Reswati, S.Pd.
Pendidikan :
1. TK Aisyah Lingai Menggala
2. SD Negeri 1 Gunungsakti, Menggala
3. MTs Ponpes Islam Al-Muhsin, Metro
4. MA Negeri 1 (Model) Bandar Lampung
5. S-1 Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lampung
Organisasi :
1. Abid Kaderisasi ROHIS MAN 1 B.L. 2007-2008
2. Sekum OSIS MAN 1 Bandar Lampung 2007-2008
3. Generasi Muda FPPI FKIP UNILA 2009-2010
4. Eksmud HIMSAKTA FKIP UNILA 2009-2010
5. Abid PMI FPPI UNILA 2011-2012
6. Adiv Kerohanian HIMASAKTA UNILA 2011-2012
7. Waketum IKAMM Tulang Bawang 2011-2013
8. Sekdiv Pelayanan & Pemberdayaan Mahasiswa BEM FKIP UNILA 2012-2013
Prestasi:
1. Juara III Speech Competition Tk. MTs MA Ponpes Al-Muhsin Putri, 2004
2. Juara I Debat ilmiah Tk. MTs MA Ponpes Al-Muhsin Putri, 2004
3. Juara I Pemanfaatan Barang Bekas Himasakta FKIP Unila, 2009
4. Juara II Pemanfaatan Barang Bekas Himasakta FKIP Unila, 2010
5. Juara III Pemanfaatan Barang Bekas Himasakta FKIP Unila, 2011
6. Adiv Kerohanian Terbaik Himasakta Award FKIP Unila 2012
7. Terbaik Putri LKMI-TM Birohmah Unila, 2012
Berada di antara anak-anak Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Annisa menyaksikan betapa pemerataan pendidikan dan pembangunan di negari ini belum merata. Meski penuh keterbatasan dan medan yang sulit, alumnus Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lampung (Unila) ini menemukan inspirasinya mengajar dan bertekad mengabdikan diri untuk pendidikan anak-anak perbatasan.
Sulung dari pasangan Hermansyah dan Reswati ini menyaksikan sendiri semangat anak-anak pedalaman yang tetap datang ke sekolah meski harus berjalan kaki belasan kilometer, mendaki bukit hingga menyeberangi tepian sungai yang masih menjadi habitat binatang buas untuk mendapatkan pendidikan.
“Saya sempat menangis terharu melihat anak-anak hadir ke sekolah dengan telanjang kaki yang penuh lumpur karena sepatu dijinjing dan pakaian seragam yang masih disimpan supaya tak terkena lumpur saat musim hujan. Mereka tetap hadir ke sekolah meski ketika sampai sekolah kelas sudah hampir selesai karena perjalanan yang mereka tempuh 3—11 kilometer menjadi lebih sulit selepas hujan,” kata Annisa saat diwawancarai Lampung Post, beberapa waktu lalu.
Pengajar program Sarjana Mendidik Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (SM3T) Annisa Solihah, dok. lampung post |
Gadis kelahiran Menggala, 14 Agustus 1991 ini mengaku semakin memantapkan langkahnya untuk menjadi guru yang menjadi cita-citanya sejak kecil. Sebelum mendapatkan kesempatan menjadi pengajar SM3T program Direktorat Pendidikan Tinggi Menristek Dikti, Annisa juga mahasiswa yang aktif di berbagai kegiatan pengabdian masyarakat bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP Unila.
Mantan sekretaris Divisi Pelayanan dan Pemberdayaan BEM FKIP Unila ini sempat mengajar secara sukarela di daerah Telukbetung, kawasan pinggiran Bandar Lampung. “Sejak kecil saya ingin menjadi guru, di waktu kecil saya sering bermain sekolah-sekolahan dengan peran menjadi guru. Selain itu, dulu sering diajak ibu mengajar ketika kecil sehingga saya terinspirasi ingin menjadi guru,” kata Annisa.
Dia juga mengaku tertarik menjadi pengajar di daerah yang masih terbelakang sehingga memutuskan untuk mengikuti program SM3T. Ditempatkan di SMP Negeri 2 Tulin Onsoi, Annisa harus tinggal di daerah yang cukup terisolasi. Perjalanan menuju lokasinya mengajar ditempuh dengan beberapa kali menyeberang pulau menggunakan kapal roro hingga perahu. Ia berbaur dengan masyarakat setempat yang didominasi suku Dayak.
“Di sini saya melihat betapa wilayah Indonesia benar-benar luas, tetapi kemajuan daerahnya tidak merata. Keadaan yang serbaterbatas membuat masyarakat di sana harus berpikir kreatif agar dapat bertahan dengan alam,” ujarnya.
Namun, ia sadar mendapatkan pengalaman berharga dan menjadi pembelajaran hidupnya. “Saya nyaman dengan lingkungan yang serbaterbatas, suka dengan anak-anak yang antusias belajar meskipun tingkat pemahaman mereka sangat rendah. Saya banyak belajar bahasa Dayak hingga Bugis, benar-benar belajar tentang keindonesiaan di perbatasan,” kata Annisa.
Menjadi pendidik, menurutnya, membuat ia harus selalu berkontribusi mencerdaskan Indonesia di mana pun tempatnya berada. “Saya mencintai sekolah dan anak-anak, bagi saya mereka adalah data yang dapat memberikan respons,” kata dia. (S1)
rudiyansyah@lampungpost.co.id
Biodata
Nama : Annisa Solihah, S.Pd.
Kelahiran : Menggala, 14 Agustus 1991
Ayah : Hermansyah
Ibu : Reswati, S.Pd.
Pendidikan :
1. TK Aisyah Lingai Menggala
2. SD Negeri 1 Gunungsakti, Menggala
3. MTs Ponpes Islam Al-Muhsin, Metro
4. MA Negeri 1 (Model) Bandar Lampung
5. S-1 Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lampung
Organisasi :
1. Abid Kaderisasi ROHIS MAN 1 B.L. 2007-2008
2. Sekum OSIS MAN 1 Bandar Lampung 2007-2008
3. Generasi Muda FPPI FKIP UNILA 2009-2010
4. Eksmud HIMSAKTA FKIP UNILA 2009-2010
5. Abid PMI FPPI UNILA 2011-2012
6. Adiv Kerohanian HIMASAKTA UNILA 2011-2012
7. Waketum IKAMM Tulang Bawang 2011-2013
8. Sekdiv Pelayanan & Pemberdayaan Mahasiswa BEM FKIP UNILA 2012-2013
Prestasi:
1. Juara III Speech Competition Tk. MTs MA Ponpes Al-Muhsin Putri, 2004
2. Juara I Debat ilmiah Tk. MTs MA Ponpes Al-Muhsin Putri, 2004
3. Juara I Pemanfaatan Barang Bekas Himasakta FKIP Unila, 2009
4. Juara II Pemanfaatan Barang Bekas Himasakta FKIP Unila, 2010
5. Juara III Pemanfaatan Barang Bekas Himasakta FKIP Unila, 2011
6. Adiv Kerohanian Terbaik Himasakta Award FKIP Unila 2012
7. Terbaik Putri LKMI-TM Birohmah Unila, 2012
Sumber: lampost.co
0 Response to "Pengabdian Sang Pendidik di Tapal Batas"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr