LINGGA - Kesal tak ada guru mengajar, warga Teluk Nipah, Dusun II, Pulau Mas, Desa Posek, Singkep Barat, Lingga, Kepri, Senin (13/4) pagi, ramai-ramai menutup sekolah Dasar 018. Ternyata warga telah lama ingin menutup sekolah tersebut karena sering mendapati anak mereka tidak belajar karena guru jarang hadir mengajar.
"Ini puncak kemarahan warga, saya tidak dapat melarang mereka lagi. Sudah lama warga ingin melakukan penutupan sekolah ini," kata komite sekolah SD 018, Ahmad Badilah, melalui saluran telepon, Senin (13/4) pagi.
Dia mengaku, setiap harinya paling banyak tenaga pengajar yang hadir mengajar di sekolah tersebut hanya tiga orang saja. Padahal siswa di SD 018 itu berjumlah hampir seratus siswa mulai kelas satu hingga kelas enam, tentunya kondisi ini membuat siswa tidak mendapat pelajaran dengan maksimal.
Ahmad juga menyayangkan tindakan kepala sekolah SD 018, Satria, yang jarang hadir ke sekolah tersebut. Menurut Ahmad, kehadiran kepala sekolah dapat dihitung dengan jari, dalam setahun paling banyak hadir dua atau tiga kali saja.
"Bagaimana anak kami mau masuk SMP yang bagus kalau nilai mereka anjlok karena tidak maksimal belajar, apalagi ini menjelang ujian," kata Ahmad resah.
Warga yang mendatangi sekolah mengaku kecewa dengan sikap guru yang sering tidak hadir mengajar anak mereka. Warga yang juga wali murid itu di sekolah tersebut prihatin terhadap nasib anak mereka yang tidak mendapat pengajaran yang layak di bangku sekolah.
Sementara itu, menanggapai masalah ini, Anggota DPRD Komisi III, Abdul Gani Atan Leman segera mendatangi SD 018 untuk menanyakan masalah yang dialami guru sehingga tidak hadir mengajar di sekolah tersebut. Dia juga meminta hal ini tidak boleh berlarut panjang mengingat hak murid mendapat pengajaran yang baik harus terpenuhi.
"Saya sudah berusaha menghubungi kepala UPTD Disdik Singkep Barat namun belum tersambung. Saya lagi mengikuti bimtek di Tanjungpinang, besok (hari ini, red) saya akan mendatangi sekolah itu," ujar Gani kepada Batam Pos (Grup JPNN.com).
Dia juga meminta guru yang bertugas di sekolah SD 018 itu menjalankan tugas dengan baik, sehingga tidak hanya menuntut hak mereka saja, namun dapat menjalankan kewajiban yakni mengajar dengan baik.
Sayangnya Kepala Dinas Pendidikan KAbupaten Lingga, Said Parman, tidak dapat dihubungi untuk menanggapi masalah absensi guru yang telah berlangsung lama di SD 018 tersebut.
"Ini puncak kemarahan warga, saya tidak dapat melarang mereka lagi. Sudah lama warga ingin melakukan penutupan sekolah ini," kata komite sekolah SD 018, Ahmad Badilah, melalui saluran telepon, Senin (13/4) pagi.
Dia mengaku, setiap harinya paling banyak tenaga pengajar yang hadir mengajar di sekolah tersebut hanya tiga orang saja. Padahal siswa di SD 018 itu berjumlah hampir seratus siswa mulai kelas satu hingga kelas enam, tentunya kondisi ini membuat siswa tidak mendapat pelajaran dengan maksimal.
Ahmad juga menyayangkan tindakan kepala sekolah SD 018, Satria, yang jarang hadir ke sekolah tersebut. Menurut Ahmad, kehadiran kepala sekolah dapat dihitung dengan jari, dalam setahun paling banyak hadir dua atau tiga kali saja.
"Bagaimana anak kami mau masuk SMP yang bagus kalau nilai mereka anjlok karena tidak maksimal belajar, apalagi ini menjelang ujian," kata Ahmad resah.
Warga yang mendatangi sekolah mengaku kecewa dengan sikap guru yang sering tidak hadir mengajar anak mereka. Warga yang juga wali murid itu di sekolah tersebut prihatin terhadap nasib anak mereka yang tidak mendapat pengajaran yang layak di bangku sekolah.
Sementara itu, menanggapai masalah ini, Anggota DPRD Komisi III, Abdul Gani Atan Leman segera mendatangi SD 018 untuk menanyakan masalah yang dialami guru sehingga tidak hadir mengajar di sekolah tersebut. Dia juga meminta hal ini tidak boleh berlarut panjang mengingat hak murid mendapat pengajaran yang baik harus terpenuhi.
"Saya sudah berusaha menghubungi kepala UPTD Disdik Singkep Barat namun belum tersambung. Saya lagi mengikuti bimtek di Tanjungpinang, besok (hari ini, red) saya akan mendatangi sekolah itu," ujar Gani kepada Batam Pos (Grup JPNN.com).
Dia juga meminta guru yang bertugas di sekolah SD 018 itu menjalankan tugas dengan baik, sehingga tidak hanya menuntut hak mereka saja, namun dapat menjalankan kewajiban yakni mengajar dengan baik.
Sayangnya Kepala Dinas Pendidikan KAbupaten Lingga, Said Parman, tidak dapat dihubungi untuk menanggapi masalah absensi guru yang telah berlangsung lama di SD 018 tersebut.
Sumber: JPNN
loading...
(function(){
var D=new Date(),d=document,b='body',ce='createElement',ac='appendChild',st='style',ds='display',n='none',gi='getElementById';
var i=d[ce]('iframe');i[st][ds]=n;d[gi]("M283033ScriptRootC165025")[ac](i);try{var iw=i.contentWindow.document;iw.open();iw.writeln("
0 Response to "Guru Jarang Hadir, Warga Marah Lalu Tutup Sekolah Ini"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr