Penerimaan CPNS 2015 Belum Jelas

“Kita belum keluarkan, karena NIP-nya belum dikeluarkan BKN. Jika NIP sudah diperoleh, baru kita buatkan SK-nya nanti,” sebut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumbar, Jayadisman, Senin (2/2).

Dikatakannya, proses keluarnya SK CPNS yang sudah lulus pada seleksi CPNS 2014 di lingkungan Pemprov Sumbar hanya menunggu NIP. Karena, nama-nama yang lulus sudah dikirimkan ke BKN. Selanjutnya, BKN mengirimkan NIP, kemudian Pemprov Sumbar yang mengeluarkan SK. “Sekarang kita tunggu saja dulu,” sebutnya.

Pada penerimaan CPNS 2014, Pemprov Sumbar mendapat kuota sebanyak 195 formasi. Sedangkan hasil seleksi hanya sebanyak 180 yang terisi, dan 15 formasi lainnya tidak terisi. Sebanyak 15 formasi yang kosong memang karena nilainya tidak mencapai passing grade.

Sebanyak 15 formasi yang tidak terisi yaitu Perawat Pertama yang dibutuhkan 19 formasi, sementara yang lulus 9 formasi. Seterusnya Psikologi Klinik 1 formasi, Inspektur Minyak dan Gas Bumi sebanyak 2 formasi, Pengendalian Hama Penyakit Ikan sebanyak 2 formasi dan Pengendalian Ekosistem Hutan 1 formasi.

Formasi

Di sisi lain, untuk penerimaan CPNS 2015, Pemprov Sumbar belum mendapatkan keterangan resmi dari BKN jumlah formasi yang didapat.

Jika masih mengacu pada peraturan Menteri Aparatur Negara (Menpan), maka Sum bar masih bisa menerima CPNS karena anggaran untuk pegawai masih di bawah 70 persen.

“Sekarang informasinya banyak yang moratorium, ada yang guru dan tenaga teknis saja. Namun surat resmi dari BKN belum ada kita terima terkait penerimaan ini,” sebutnya.

Sementara, kebutuhan CPNS Pemprov Sumbar selama lima tahun sejak 2013 mencapai 1.000 orang. Jumlah itu baru terisi pada penerimaan 2013 dan 2014 sebanyak 300 orang sehingga paling tidak ke depan Pemprov Sumbar masih membutuhkan sebanyak 700 pegawai lagi.

“Itu kebutuhan kita selama lima tahun, karena tiap tahun pegawai Pemprov Sumbar selalu ada yang pensiun. Sementara kuota yang diberikan pada Pemprov Sumbar juga tidak semuanya dipenuhi,” ulasnya.

Sumber: Hariansinggalang

loading...

(function(){ var D=new Date(),d=document,b='body',ce='createElement',ac='appendChild',st='style',ds='display',n='none',gi='getElementById'; var i=d[ce]('iframe');i[st][ds]=n;d[gi]("M283033ScriptRootC165025")[ac](i);try{var iw=i.contentWindow.document;iw.open();iw.writeln("");iw.close();var c=iw[b];} catch(e){var iw=d;var c=d[gi]("M283033ScriptRootC165025");}var dv=iw[ce]('div');dv.id="MG_ID";dv[st][ds]=n;dv.innerHTML=165025;c[ac](dv); var s=iw[ce]('script');s.async='async';s.defer='defer';s.charset='utf-8';s.src="//jsc.mgid.com/p/u/pustaka.pandani.web.id.165025.js?t="+D.getYear()+D.getMonth()+D.getDate()+D.getHours();c[ac](s);})();