PADANG - Pemerintah Kota Padang menetapkan penyakit difteri merupakan kejadian luar biasa. Untuk itu Kementerian Kesehatan menyiapkan 250 ribu vaksin imunisasi massal dalam rangka mencegah menyebarnya virus mematikan itu.
“Saya dapat laporan email dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang bahwa sekarang daerah terserang wabah difteri, makanya saya dan rombongan ke sini memantau kegiatan imuninasi massal,” kata Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, saat melakukan kunjungan kerja di Padang, Jumat (20/2/2015)
Ia meminta pemerintah Kota Padang dan Solok segera melakukan imunisasi massal, agar tidak tersebar kepada masyarakat lainnya. “Kita tidak inginkan kejadian ini merenggut jiwa anak-anak kita, jadi kita lakukan imunisasi massal,” ujarnya.
Sementara Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno menjelaskan, saat ini penyakit difteri telah merenggut korban dua korban jiwa, satu di Kabupaten Solok dan satu lagi di Kota Padang.
“Saat ini ada 23 yang dicurigai terserang virus difteri, dari jumlah itu ada tiga orang anak-anak positif difteri,” katanya.
Ia juga mengatakan imunisasi ini akan dilakukan untuk seluruh masyarakat Sumatera Barat agar terhindar dari virus mematikan.
Wakil Wali Kota Padang, Emzalmi mengatakan, Pemerintah Kota Padang sudah melakukan imunisasi tambahan kepada 136.354 jiwa dan masih ada 254.770 jiwa yang akan diimunisasi. Umur yang rentan penyakit tersebut dimulai dari dua bulan sampai 15 tahun. Saat ini ada 21 pasien yang dirawat di Rumah Sakit M Djamil Padang, dari jumlah itu tiga orang anak positif difteri.
“Pemkot Padang juga mengerahkan 800 orang tenaga medis untuk melakukan imunisasi dan 22 Puskemas serta 862 Posyandu, Paud, TK dan SD dijadikan tempat imunisasi. Untuk anak jalanan, kita mengerahkan Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk melakukan imunisasi,” pungkasnya.
“Saya dapat laporan email dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang bahwa sekarang daerah terserang wabah difteri, makanya saya dan rombongan ke sini memantau kegiatan imuninasi massal,” kata Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, saat melakukan kunjungan kerja di Padang, Jumat (20/2/2015)
Ia meminta pemerintah Kota Padang dan Solok segera melakukan imunisasi massal, agar tidak tersebar kepada masyarakat lainnya. “Kita tidak inginkan kejadian ini merenggut jiwa anak-anak kita, jadi kita lakukan imunisasi massal,” ujarnya.
Sementara Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno menjelaskan, saat ini penyakit difteri telah merenggut korban dua korban jiwa, satu di Kabupaten Solok dan satu lagi di Kota Padang.
“Saat ini ada 23 yang dicurigai terserang virus difteri, dari jumlah itu ada tiga orang anak-anak positif difteri,” katanya.
Ia juga mengatakan imunisasi ini akan dilakukan untuk seluruh masyarakat Sumatera Barat agar terhindar dari virus mematikan.
Wakil Wali Kota Padang, Emzalmi mengatakan, Pemerintah Kota Padang sudah melakukan imunisasi tambahan kepada 136.354 jiwa dan masih ada 254.770 jiwa yang akan diimunisasi. Umur yang rentan penyakit tersebut dimulai dari dua bulan sampai 15 tahun. Saat ini ada 21 pasien yang dirawat di Rumah Sakit M Djamil Padang, dari jumlah itu tiga orang anak positif difteri.
“Pemkot Padang juga mengerahkan 800 orang tenaga medis untuk melakukan imunisasi dan 22 Puskemas serta 862 Posyandu, Paud, TK dan SD dijadikan tempat imunisasi. Untuk anak jalanan, kita mengerahkan Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk melakukan imunisasi,” pungkasnya.
Sumber: Okezone
0 Response to "Kota Padang dan Solok Terkena Wabah Difteri"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr