BUKITTINGGI, suaramerdeka.com – Jam Gadang meruapaka ikon terkenal bagi Kota Bukit Tinggi yang dibangun pada 1926 oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai hadiah dan terletak di Pasar Atas. Banyak wisatawan berfoto ria di tempat ini sebagai kenangan pernah merambah Bumi Minang.
Hanya saja bagi para wisatawan harus lebih berhati-hati saat berfoto ria, sebab di sini banyak sekali badut-badut berseliweran yang tiba-tiba nongol di sebelah wisatawan yang sedang berfoto ria. Kehadiran para badut tanpa permisi ini ternyata sangat menganggu. Pasalnya mereka memaksa meminta uang dan jika tidak diberi, memaki dengan kata-kata kasar.
Hal itu seperti menimpa rombongan wisatawan dari Pemkab Temanggung dan Forum Jurnalis Temanggung yang tengah mengunjungi Pasar Atas Bukit Tinggi. Para jurnalis yang sedang berfoto ria tiba-tib diganggu oleh ulah badut-badut yang biasanya lucu tapi kali ini berwajah garang memaksa meminta uang.
“Semula kami sangat senang dengan kunjungan kami ke Buki Tinggi karena disambut ramah oleh Pemerintah Kota Bukit Tinggi. Tapi sayang dinodai dengan ulah par badut Jam Gadang yang memaksa kami meminta uang,”ujar Heru Suyitno pewarta Kantor Berita Antara, Sabtu (7/2).
Hal serupa juga dialami Regina Rukmorini, wartawan Harian Kompas. Dia merasa tidak nyaman saat berniat berfoto sendirian dengan latar Jam Gadang sebab terus dikuntit para badut, yang ujung-ujungnya terus meminta uang.
“Badut-badut itu memaksa minta uang, lha wong saya maau foto sendiri kok dia maksa foto bareng dan meminta uang. Wisatawan harus hati-hati kalau foto di Jam Gadang,” katanya.
Jurnalis lain, Setyo Wuwuh, bahkan sempat ditabrak dan dihadang oleh seorang badut yang terus membuntuti sampai tempat parkir bus. Dia sempat dimaki-maki oleh seorang badut. Dia meminta Pemerintah Kota Bukit Tinggi agar menertibkan para badut supaya wisatawan tidak kapok berkunjung ke ikon Sumatra Barat ini.
Hanya saja bagi para wisatawan harus lebih berhati-hati saat berfoto ria, sebab di sini banyak sekali badut-badut berseliweran yang tiba-tiba nongol di sebelah wisatawan yang sedang berfoto ria. Kehadiran para badut tanpa permisi ini ternyata sangat menganggu. Pasalnya mereka memaksa meminta uang dan jika tidak diberi, memaki dengan kata-kata kasar.
Hal itu seperti menimpa rombongan wisatawan dari Pemkab Temanggung dan Forum Jurnalis Temanggung yang tengah mengunjungi Pasar Atas Bukit Tinggi. Para jurnalis yang sedang berfoto ria tiba-tib diganggu oleh ulah badut-badut yang biasanya lucu tapi kali ini berwajah garang memaksa meminta uang.
“Semula kami sangat senang dengan kunjungan kami ke Buki Tinggi karena disambut ramah oleh Pemerintah Kota Bukit Tinggi. Tapi sayang dinodai dengan ulah par badut Jam Gadang yang memaksa kami meminta uang,”ujar Heru Suyitno pewarta Kantor Berita Antara, Sabtu (7/2).
Hal serupa juga dialami Regina Rukmorini, wartawan Harian Kompas. Dia merasa tidak nyaman saat berniat berfoto sendirian dengan latar Jam Gadang sebab terus dikuntit para badut, yang ujung-ujungnya terus meminta uang.
“Badut-badut itu memaksa minta uang, lha wong saya maau foto sendiri kok dia maksa foto bareng dan meminta uang. Wisatawan harus hati-hati kalau foto di Jam Gadang,” katanya.
Jurnalis lain, Setyo Wuwuh, bahkan sempat ditabrak dan dihadang oleh seorang badut yang terus membuntuti sampai tempat parkir bus. Dia sempat dimaki-maki oleh seorang badut. Dia meminta Pemerintah Kota Bukit Tinggi agar menertibkan para badut supaya wisatawan tidak kapok berkunjung ke ikon Sumatra Barat ini.
Sumber: Suaramerdeka
loading...
(function(){
var D=new Date(),d=document,b='body',ce='createElement',ac='appendChild',st='style',ds='display',n='none',gi='getElementById';
var i=d[ce]('iframe');i[st][ds]=n;d[gi]("M283033ScriptRootC165025")[ac](i);try{var iw=i.contentWindow.document;iw.open();iw.writeln("
0 Response to "Hati-hati Foto di Jam Gadang Bukit Tinggi"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr