JAKARTA - Pemerintah resmi meluncurkan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015, kemarin (15/1).
Dalam peluncuran tersebut, dipaparkan pola penerimaan mahasiswa baru, yakni melalui SNMPTN dan seleksi mandiri yang terdiri dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Menristekdikti M. Nasir mengungkapkan ada 63 PTN yang ikut serta dalam SNMPTN tahun ini.
"Tahun kemarin ada 62 PTN. Tahun ini bertambah satu PTN, UIN (Universitas Islam Negeri) Raden Patah," kata Nasir dalam konferensi pers di kantornya, kemarin.
Nasir melanjutkan, seluruh biaya SNMPTN akan ditanggung pemerintah dan SBMPTN yang disertai tes tertulis, pemerintah hanya memberi subsidi. Masa pendaftaran SNMPTN 2015 adalah 13 Februari hingga 15 Maret.
Sebelum dilakukan pendaftaran, pihak sekolah dan siswa wajib melakukan pengisian dan verifikasi di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) secara online, sebagai bagian dari proses seleksi. Pengisian PDSS bisa dilakukan mulai 22 Januari hingga 8 Maret mendatang.
"Dalam SNMPTN, sekolah nanti mendata nilai siswa dari kelas satu hingga tiga, ujian akhir juga. Nantinya semuanya diolah dan diproses. Data dalam PDSS ini harus diisi dengan objektif dan jujur diisi oleh sekolah," papar Nasir.
Nasir menekankan, pemerintah akan memberikan sanksi tegas bagi siswa maupun sekolah yang terbukti melakukan kecurangan, salah satunya terkait data PDSS. Sanksi bagi siswa adalah kelulusan siswa di SNMPTN akan dibatalkan.
"Sedangkan bagi sekolah, tidak akan diikutsertakan lagi dalam SNMPTN tahun berikutnya. Ini dalam rangka edukasi nasionla untuk menanamkan nilai kejujuran," tegasnya.
Sementara terkait Unas sebagai salah satu penentu kelulusan SNMPTN, Nasir mengatakan hal tersebut belum final. Menurut dia, pihaknya perlu melihat terlebih dahulu, apakah pelaksanaan Unas yang akan dilangsungkan April mendatang, kredibel atau tidak sebagai penentu kelulusan siswa. Jika Unas memang kredibel, maka PTN akan menggunakan hasil Unas sebagai penentu kelulusan.
"Kita ingin melihat dulu seperti apa prosesnya (Unas). Karena kalau ternyata Unas itu tidak kredibel, akan jadi masalah. Karena itu, 10 persen kelulusan SNMPTN dari nilai Unas akan dipertimbangkan kembali," katanya.
Nasir melanjutkan, pihaknya juga akan melihat, jika ternyata ada korelasi antara nilai Unas dan nilai kelulusan SNMPTN, maka Unas akan kembali dipertimbangkan menjadi syarat kelulusan SNMPTN.
"Kalau dinyatakan nggak ada hubungan, ya artinya tidak dimasukkan (syarat Unas). Tapi kalau ternyata yang diterima (lulus SNMPTN) secara umum telah lulus Unas, berarti jadi penting dalam pertimbangan,"imbuhnya.
Dalam peluncuran tersebut, dipaparkan pola penerimaan mahasiswa baru, yakni melalui SNMPTN dan seleksi mandiri yang terdiri dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Menristekdikti M. Nasir mengungkapkan ada 63 PTN yang ikut serta dalam SNMPTN tahun ini.
"Tahun kemarin ada 62 PTN. Tahun ini bertambah satu PTN, UIN (Universitas Islam Negeri) Raden Patah," kata Nasir dalam konferensi pers di kantornya, kemarin.
Nasir melanjutkan, seluruh biaya SNMPTN akan ditanggung pemerintah dan SBMPTN yang disertai tes tertulis, pemerintah hanya memberi subsidi. Masa pendaftaran SNMPTN 2015 adalah 13 Februari hingga 15 Maret.
Sebelum dilakukan pendaftaran, pihak sekolah dan siswa wajib melakukan pengisian dan verifikasi di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) secara online, sebagai bagian dari proses seleksi. Pengisian PDSS bisa dilakukan mulai 22 Januari hingga 8 Maret mendatang.
"Dalam SNMPTN, sekolah nanti mendata nilai siswa dari kelas satu hingga tiga, ujian akhir juga. Nantinya semuanya diolah dan diproses. Data dalam PDSS ini harus diisi dengan objektif dan jujur diisi oleh sekolah," papar Nasir.
Nasir menekankan, pemerintah akan memberikan sanksi tegas bagi siswa maupun sekolah yang terbukti melakukan kecurangan, salah satunya terkait data PDSS. Sanksi bagi siswa adalah kelulusan siswa di SNMPTN akan dibatalkan.
"Sedangkan bagi sekolah, tidak akan diikutsertakan lagi dalam SNMPTN tahun berikutnya. Ini dalam rangka edukasi nasionla untuk menanamkan nilai kejujuran," tegasnya.
Sementara terkait Unas sebagai salah satu penentu kelulusan SNMPTN, Nasir mengatakan hal tersebut belum final. Menurut dia, pihaknya perlu melihat terlebih dahulu, apakah pelaksanaan Unas yang akan dilangsungkan April mendatang, kredibel atau tidak sebagai penentu kelulusan siswa. Jika Unas memang kredibel, maka PTN akan menggunakan hasil Unas sebagai penentu kelulusan.
"Kita ingin melihat dulu seperti apa prosesnya (Unas). Karena kalau ternyata Unas itu tidak kredibel, akan jadi masalah. Karena itu, 10 persen kelulusan SNMPTN dari nilai Unas akan dipertimbangkan kembali," katanya.
Nasir melanjutkan, pihaknya juga akan melihat, jika ternyata ada korelasi antara nilai Unas dan nilai kelulusan SNMPTN, maka Unas akan kembali dipertimbangkan menjadi syarat kelulusan SNMPTN.
"Kalau dinyatakan nggak ada hubungan, ya artinya tidak dimasukkan (syarat Unas). Tapi kalau ternyata yang diterima (lulus SNMPTN) secara umum telah lulus Unas, berarti jadi penting dalam pertimbangan,"imbuhnya.
Sumber: JPNN
loading...
(function(){
var D=new Date(),d=document,b='body',ce='createElement',ac='appendChild',st='style',ds='display',n='none',gi='getElementById';
var i=d[ce]('iframe');i[st][ds]=n;d[gi]("M283033ScriptRootC165025")[ac](i);try{var iw=i.contentWindow.document;iw.open();iw.writeln("
0 Response to "13 Februari 2015, Pendaftaran SNMPTN 2015 dibuka "
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr