Buku K13 siswa |
Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistiyo, gembira dengan keputusan Menteri Pendidikan, Anies Baswedan, yang membatalkan kurikulum 2013. "Keputusan yang sangat tepat. Sebagai pelaku pendidikan, saya menyambut gembira pembatalan kurikulum mentah itu," kata Sulistiyo saat dihubungi, Jumat, 5 Desember 2014.
Menurut dia, kurikulum itu memang belum siap untuk diaplikasikan. "Masalahnya bukan hanya di kesiapan guru dan sekolah, tapi secara substantif kurikulum itu memang banyak salahnya," kata dia.
Sulistyo menjelaskan ada tiga opsi yang dibicarakan Menteri Anies dan para guru dalam evaluasi kurikulum itu. Pertama, Kurikulum 2013 dicabut sama sekali. Kedua, dilaksanakan hanya di sekolah-sekolah unggulan yang siap menjalankan. Ketiga, kurikulum itu tetap dijalankan sambil diperbaiki. "Ternyata opsi kedua yang diambil menteri," kata dia.
Menteri Anies membatalkan pelaksanaan Kurikulum 2013 di 211.779 sekolah di seluruh Indonesia dan kembali menerapkan kurikulum 2006. Sementara itu, sebanyak 6.221 sekolah yang sudah menerapkan kurikulum ini selama tiga semester diminta untuk terus melanjutkan sebagai percontohan.
Anies meyakini penerapan kurikulum 2006 yang lebih matang akan memantapkan kembali kemampuan siswa dan guru. Penarikan kurikulum ini juga sangat diperlukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki Kurikulum 2013.
Sulistyo berujar, tak akan ada masalah dalam penarikkan buku ajar walaupun sudah dicetak dan siap didistribusikan. "Mau bagaimana lagi. Harus bersakit-sakit dulu sekarang agar senang kemudian," kaat dia.
Sumber: TEMPO
0 Response to "Anies Batalkan Kurikulum 2013, Guru: Tepat Sekali"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr