Ilustrasi |
PADANG - Suasana Sekolah Menengah Pertama 34, Padang Sarai mencekam sejak Senin lalu. Bagaimana tidak, rentetan peristiwa kesurupan yang dialami oleh siswa dan guru membuat seisi sekolah tidak bisa belajar dengan tenang. Barulah saat berita ini diturunkan, Jumat (31/10), situasi mulai kondusif dan bisa dikendalikan.
Pipin Sovia, staf pengajar Bahasa Inggris SMP 34 menceritakan, Sekolah itu menerima bantuan pembangunan dan rehab kelas. Untuk pembangunan kelas, pekerja terpaksa menebang salah satu pohon yang berada di area pembangunan kelas baru.
“Kata orang pintar ada makhluk ghaib yang menghuni di pohon tersebut. Saat pohon ditebang, penghuninya pindah ke laboratorium dan toilet sekolah. Karena mereka tidak suka dengan tindakan penebangan, makanya siswa dan guru diganggu. Kejadian awalnya pada Senin lalu, saat siswa kelas VII bernama Winda mengalami kesurupan,” ujar Pipin.
Pantauan Haluan di lapangan pada Kamis (30/10), lokasi kelas VII-5,6, dan 7 memang berada dekat sekali dengan laboratorium dan toilet. Sedangkan yang mengalami kerasukan adalah Winda, Fani, Vina dan Rizki, semuanya adalah siswa kelas VII, begitupun dengan tiga orang staf pengajar yang sempat mengalami kesurupan, juga sedang bertugas di kelas VII.
“Pada hari Senin, Winda yang kesurupan. Setelah diantar pulang ke rumah, dia tetap sering kesurupan sampai hari Kamis, Winda pun kami izinkan untuk tidak datang ke sekolah. Pada hari Selasa Fani, Vina dan Rizki yang kesurupan, kemudian hari Rabu giliran staf guru yang kesurupan. kami tentu panik dan akhirnya memanggil orang pintar,” tutur Pipin lagi.
Dari empat siswa dan tiga staf pengajar yang mengalami kesurupan, Winda adalah korban terparah. Sejak Senin kondisinya tidak pernah stabil dan sering kesurupan, sehingga tidak bisa pergi ke sekolah. Puncaknya pada Kamis, Winda memberontak ingin ke sekolah, sedangkan kata-kata yang terus diucapkannya yaitu perintah untuk memindahkan penghuni pohon ke sebuah Batu di daerah Sungai Bangek.
Perintah yang keluar dari mulut Winda itu langsung ditanggapi oleh orang tuanya serta majelis guru SMP 34, dengan memanggil orang pintar yang bisa memindahkan penghuni pohon ke Sungai Bangek, sesuai dengan permintaan.
“Karena situasi di sekolah sudah emergency, kami meminta para siswa untuk pulang lebih awal. Sementara saya dan beberapa guru lainnya membantu prosesi pemindahan tersebut,” tambah Pipin lagi.
Pipin mengakui, selama prosesi pemindahan memang banyak hal ghaib yang ditemuinya. Mulai dari penampakan sosok-sosok makhluk halus di toilet sekolah, hingga sosok-sosok menakutkan di Sungai Bangek saat pemindahan penghuni pohon. Dia melihat semua itu karena ikut membantu prosesi pemindahan penghuni pohon, seperti membawa Ayam yang akan dipotong, sesajian, dan lain sebagainya.
“Alhamdulillah sekarang kondisinya sudah aman, sudah dipindahkan. Besok siswa bersekolah seperti biasa. Para siswa dan guru yang jadi korban kesurupan sudah dalam kondisi stabil. Kita tidak boleh berpikiran kosong, ini pelajaran untuk kita semua.
Sumber: haluan
0 Response to "Guru Dan Siswa SMP 34 Padang Sarai Kesurupan"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr