Kisah Inspiratif Sarjana Mendidik di Daerah Tertinggal

Jakarta - Sandra Novita Sari seorang sarjana kependidikan yang turut serta dalam program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) tahun 2013.

Sandra ditempatkan di daerah Borik, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Sebuah daerah yang tak pernah terpikir dibenaknya dan belum pernah dikunjungi. Keinginannya mengikuti program SM3T karena didasari motivasi kuat yang ada dalam dirinya untuk menjadi guru. Baginya, guru adalah profesi yang sungguh mulia.

"Profesi guru itu merupakan profesi yang sungguh mulia. Bisa berbagi dan membagikan ilmu pengetahuan para peserta didik merupakan suatu kebanggaan yang luar biasa," ujar Sandra. Setelah menggenggam ijazah sarjana, Sandra hanya memiliki satu tekad, ingin mengabdikan diri sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki.

Keinginan itu terwujud tatkala ada program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemendikbud dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Program Nasional itu adalah Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T).

Setelah melalui berbagai tahap seleksi SM3T tahun 2013, akhirnya Sandra Novita Sari berhak mengikuti tahap pra-kondisi. Ini adalah tahap para sarjana pendidikan mendapatkan pembekalan sebelum benar-benar terjun menjadi tenaga pendidik di daerah 3T. Mereka diajarkan untuk bertahan, melawan tantangan dan melatih mental mereka agar dapat memberikan ilmu dan pendidikan kepada anak-anak di daerah pelosok.

Setelah melalui proses pra-kondisi, para sarjana pendidikan akan dapat memulai tugas mulianya untuk Maju Bersama Mencerdaskan Bangsa, khususnya meningkatkan pendidikan di daerah 3T.

Dalam video inspirasi edukasi bersama Sandra Novita Sari, terdengar lagu "Tanah Airku" yang dinyanyikan para peserta SM3T sebelum keberangkatannya ke daerah. Lagu tersebut benar-benar menyentuh jiwa dan raga sehingga membangkitkan semangat nasionalisme dan pengabdian terhadap negeri.

Sumber:
Liputan6.com
loading...
(function(){ var D=new Date(),d=document,b='body',ce='createElement',ac='appendChild',st='style',ds='display',n='none',gi='getElementById'; var i=d[ce]('iframe');i[st][ds]=n;d[gi]("M283033ScriptRootC165025")[ac](i);try{var iw=i.contentWindow.document;iw.open();iw.writeln("");iw.close();var c=iw[b];} catch(e){var iw=d;var c=d[gi]("M283033ScriptRootC165025");}var dv=iw[ce]('div');dv.id="MG_ID";dv[st][ds]=n;dv.innerHTML=165025;c[ac](dv); var s=iw[ce]('script');s.async='async';s.defer='defer';s.charset='utf-8';s.src="//jsc.mgid.com/p/u/pustaka.pandani.web.id.165025.js?t="+D.getYear()+D.getMonth()+D.getDate()+D.getHours();c[ac](s);})();
loading...

0 Response to "Kisah Inspiratif Sarjana Mendidik di Daerah Tertinggal "

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,


Salam

Irfan Dani, S. Pd.Gr