PENGUMUMAN: Terhitung sejak tanggal 2 April 2016, pustaka.pandani.web.id tidak lagi kami update! kerena seluruh update terbaru kami dialihkan kesitus pak.pandani.web.id. Harap dimakulumi.

Klasifikasi jamur (fungi)



Klasifikasi jamur dikelompokkan berdasarkan sifat yang dimilikinya dan cara reproduksinya menjadi empat divisio yaitu zygomycotina, ascomycotina, basidiomycotina, dan deuteromycotina.

Zygomycotina
Ciri-ciri :
ü  Tubuh Zygomycotina terdiri dari hifa yang tidak bersekat
ü  Umumnya hidup didarat sebagai saprofit dan ada yang tumbuh sebagai parasit ditubuh manusia dan tumbuhan sehingga menimbulkan penyakit.
ü  Dinding selnya tersusun atas zat kitin
ü  Reproduksi secara aseksual dan seksual, reproduksi secara aseksual terjadi dengan fragmentasi miselium atau spora aseksual yang dihasilkan oleh sporangium. sedangkan secara seksual perkawinan antara hifa yang berbeda jenis yang disebut hifa positif (+) dan hifa negatif (-).
ü  Salah satu contoh zygomycotina yang penting adalah Rhizopus stolonifer. jamur ini biasanya tumbuh pada roti dan makanan lainnya.

ü  Miselium pada Rhizopus mempunyai 3 tipe hifa
  1. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat
  2. Rizoid, ifa yang menembus substrat yang berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan
  3. Sporangiosfor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler diujungnya

Ascomycotina
Ciri-ciri :
ü  Struktur tubuh Ascomycotina sebagian besar multiseluler dan uniseluler
ü  Ascomycotina yang multiseluler memiliki hifa bersekat
ü  Cara hidup Ascomycotina, hidup sebagai parasit pada organisme lain, saprofit pada sisa organisme, ada pula yang hidup bersimbiosis dengan alga biru dan alga hijau bersel satu membentuk liken.
ü  Bentuk tubuh buah Ascomycotina beragam, antara lain seperti mangkuk, bulat, dan bulat panjang.
ü  Habitat, Ascomycotina umumnya hidup saprofit pada tanah dan sisa-sisa organisme, sebagian ada yang parasit pada tubuh hewan dan tumbuhan.
ü  Sistem reproduksi aseksual adalah hifa yang terdiferensiasi menjadi konidiosfor, alat reproduksi seksual adalah askus yang merupakan struktur seperti kantung. pada ascomycotina yang memiliki tubuh buah, askus terdapat pada tubuh buah yang disebut askokarp, pada askokarp terdapat banyak askus, setiap askus menghasilkan askospora.
ü  Reproduksi secara aseksual dan secara seksual. Reproduksi aseksual pada ascomycotina uniseluler dilakukan dengan membentuk kuncup atau tunas. kuncup ada yang lepas dan ada yang tetap berada pada sel induk, kemudian membentuk rantai yang disebut sebagai hifa semu (pseudohifa). Pada ascomycotina multiseluler, reproduksi aseksual dilakukan dengan fragmentasi miselium dan pembentukan konidia (konidiospora/spora konidia). Sedangkan reproduksi seksual terjadi dengan penyatuan dua sel haploid (n) berbeda jenis yang berfungsi sebagai gamet (sel kelamin), penyatuan tersebut menghasilkan zigot yang diploid (zn). zigot kemudian membesar menjadi askus, didalam askus terjadi pembelahan meiosis sehingga terbentuk 4 sel askospora haploid (n). askospora merupakan spora aseksual (spora vegetatif). pada Ascomycota multiseluler, reproduksi aseksual dilakukan dengan fragmentasi miselium dan pembentukan konidia (konidiospora / spora konidia). konidia adalah spora aseksual yang yang terbentuk pada ujung konidiosfor. reproduksi seksual dilakukan dengan perkawinan antara hifa haploid (n) berbeda jenis yang kemudian membentuk askus. askus adalah struktur seperti kantong yang mengandung spora (askospora).


Basidiomycotina
Ciri-ciri :
ü  basidiomycotina adalah jamur multiseluler yang hifanya bersekat.
ü  umumnya tubuh anggota divisi Basidiomycotina bersifat makroskopis. hanya beberapa jenis yang bersifat mikroskopis.
ü  sel-selnya memiliki sebuah atau dua buah inti. hifa yang mempunyai sebuah inti disebut hifa primer, sedangkan yang mempunyai dua buah inti disebut hifa sekunder.
ü  Tubuh cendawan Basidiomycotina mencakup struktur seperti batang bdan tudung yang sering disebut Basidiokarp.
ü  Bentuk-bentuk Basidiokarp bermacam-macam, misalnya seperti payung,kuping,atau setengah lingkaran. gambar bentuk basidiokarp.
ü  Basidiokarp ada yang memiliki batang dan ada yang tidak. pada bagian baah tudung basidiokarp terdapat lembaran-lembaran (bilah). lembaran ini terbentuk banyak basidium yang akan menghasilkan spora basidium (basidiospora)
ü  Habitat, umumnya hidup sebagai saporofit pada sisa-sisa makhluk hidup, ada pula yang hidup parasit pada organisme inangnya. jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza.
ü  Reproduksi seksual dimulai dengan bertemunya 2 hifa berbeda yang bersesuaian melebur membentuk sel dikariotik. Sel dikariotik tersebut akan berkembang membentuk miselium sekunder yang memiliki inti heterokariot. Miselium sekunder berkembang membentuk tubuh buah (basidiokarp) sel berinti dikariot membelah secara mitosis sehingga membentuk basidium. Pada saatnya nanti, inti dikariotik akan melebur membentuk zigot berbentuk diploid. Selanjutnya inti dipoid mengalami proses meosis menjadi haploid yang terdapat dalam basidiospora. sedangkan secara aseksual dengan membentuk spora konidia.

Deuteromycotina
Deuteromycota merupakan kelompok jamur yang belum diketahui cara reproduksi generatifnya. Itulah sebabnya kelompok ini sering disebut kelompok jamur tidak sempurna atau fungi imperfekti.
Adapun ciri-ciri sifat Deuteromycota adalah sebagai berikut :
a)      Hifa bersekat, dibedakan atas hifa primer (berinti satu) dan hifa sekunder (berinti dua)
b)      Dinding selnya tersusun atas zat kitin
c)      bersifat multiseluler
d)     Tubuhnya mikroskopis.
e)      mengandung inti haploid
f)       Hidupnya ada yang bersifat saprofit pada sisa-sisa makanan dan juga bersifat parasit.
g)      Deuteromycota bersifat parasit yang menyebabkan penyakit pada tanaman budi daya, ternak, maupun manusia.

Reproduksi Deuteromycota
            Reproduksi generatif divisi ini belum diketahui. Jika diketahui cara pembiakan generatifnya, maka spesies tersebut akan dikeluarkan dari kelompok Deuteromycota dan dikelompokan pada Ascomycota. Contoh, semula Monilia sithophila termasuk divisi Deuteromycota. Tapi, setelah diketahui reproduksi generatifnya maka jamur tersebut dimasukan kedalam kelompok Ascomycota dengan nama Neurospora crassa.
Berikut ini beberapa contoh Deuteromycota.
1)      Epidermophyton floocosum, menyebabkan penyakit kaki atlet.
2)      Microsporum dan Trigophyton, menyebabkan penyakit kurap.
3)      Malassezia furfur, penyebab panu
4)      Alternaria, parasit pada kentang. 

0 Response to "Klasifikasi jamur (fungi)"

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,


Salam

Irfan Dani, S. Pd.Gr