Archaebacteria/picture2life |
Penanggulangan
terhadap peranan Archaebacteria dan Eubacteria yang merugikan dapat dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya akan dijelaskan pada uraian materi berikut
ini.
1. Pengawetan
dan pengolahan makanan
Pengawetan
dan pengolahan makanan adalah usaha membuat kondisi makanan tidak mudah dirusak
oleh mikroorganisme, misalnya bakteri. Penga-wetan makanan dapat dilakukan dengan
cara pemanisan, pengeringan, penga-sapan, pengasaman, pengasinan dan
pendinginan. Contoh makanan yang diawet-kan adalah kerupuk, daging asap, acar,
ikan asin, manisan buah dan sale.
Pengolahan
makanan yang dilakukan dengan cara pemanasan dapat membunuh sebagian besar
mikroorganisme penyebab penyakit yang terdapat pada makanan dan minuman. Bentuk
pemanasan makanan dan minuman dapat dilaku-kan dengan cara dimasak seperti
biasa atau dengan cara khusus, misalnya pasteurisasi atau sterilisasi.
Pasteurisasi
adalah pemanasan dengan suhu 63-720C selama 15-30 menit.
Pasteurisasi dilakukan pada susu untuk mematikan bakteri patogen, misalnya Salmonella
dan Mycobacterium. Selain itu, pasteurisasi
juga dapat mempertahan-kan rasa dan aroma khas susu.
Sterilisasi adalah pemanasan dengan
menggunakan udara panas atau uap panas bertekanan tinggi. Pada penelitian yang menggunakan
mikroba, sterilisasi diperlukan untuk memperoleh biakan murni. Beberapa cara
yang digunakan dalam sterilisasi antara lain:
a. Sterilisasi dengan udara kering
Sterilisasi dengan udara panas/kering
menggunakan oven pada temperatur 170-1800C dengan waktu minimal dua
jam. Cara ini digunakan untuk menste-rilkan peralatan gelas, serta bahan
seperti kain dan kapas.
b. Sterilisasi dengan uap panas bertekanan tinggi
Sterilisasi dengan uap panas bertekanan
tinggi dilakukan dengan menggu-nakan alat yang disebut autoklav pada temperatur
115-1340C dengan tekanan 15 psi selama 30 menit. Autoklav digunakan
untuk sterilisasi peralatan.
c. Sterilisasi dengan pemijaran
Cara ini terutama digunakan untuk
sterilisasi jarum platina, ose dan sebagainya yang terbuat dari platina atau
nikrom. Cara sterilisasi ini dilakukan dengan membakar alat-alat tersebut di
atas lampu spiritus sampai berpijar.
d. Sterilisasi dengan penyaringan
Penyaringan yang biasa digunakan adalah
filter bakteri, seperti pada serum darah dan toksin.
2. Kebersihan dan Kesehatan Diri serta
Lingkungan
Penyakit
yang disebabkan oleh mikroorganisme timbul karena cara hidup yang kurang
menjaga kebersihan. Penyakit juga lebih mudah menyerang orang yang fisiknya
lemah. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya untuk menjaga keber-sihan dan
kesehatan agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan antara lain:
a.
Menjaga kebersihan lingkungan.
b. Menjaga kebersihan badan dengan
mandi dan mencuci tangan sebelum makan.
c.
Melakukan olahraga secara
teratur.
d.
Makan makanan bergizi.
e.
Cukup istirahat.
3. Imunisasi
Imunisasi
adalah upaya untuk memperoleh kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan oleh
mikroorganisme, misalnya bakteri. Imunisasi merangsang kekebalan seseorang dengan memberikan
mikroorganisme patogen yang telah dilemahkan. Imunisasi disebut juga vaksinasi
atau pemberian vaksin. Contoh vaksin untuk pencegahan penyakit yang
disebabkan oleh bakteri sebagai berikut.
a. Vaksin kolera untuk mencegah penyakit kolera.
b. Vaksin tifus untuk mencegah penyakit tifus.
c. Vaksin BCG untuk mencegah penyakit TBC.
d. Vaksin DPT (Diphteria, Pertussis, Tetanus) mencegah
difteri, pertusis/ batuk dan tetanus.
loading...
(function(){
var D=new Date(),d=document,b='body',ce='createElement',ac='appendChild',st='style',ds='display',n='none',gi='getElementById';
var i=d[ce]('iframe');i[st][ds]=n;d[gi]("M283033ScriptRootC165025")[ac](i);try{var iw=i.contentWindow.document;iw.open();iw.writeln("
tapi masalahnya pengawet nya sendiri itu kadang gk baik kan buat kita
ReplyDeleteThx you master
ReplyDelete