Sumbang Saran (Brain-Storming)

 


Brain Storming adalah suatu teknik atau cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Ialah dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang sangat singkat.
Tujuan penggunaan teknik ini ialah untuk menguras habis apa yang dipikirkan para siswa dalam menanggapi masalah yang dilontarakan guru ke kelas tersebut.
Dalam pelaksanaan metode ini tugas guru adalah memberikan masalah yang mampu merangsang pikiran siswa, sehingga mereka menanggapi, dan  guru tidak boleh mengomentari bahwa pendapat siswa itu benar/salah, juga tidak perlu komentar atau evaluasi.
Murid bertugas menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar atau bertanya, atau mengemukakan masalah batu, mereka belajar dan melatih merumuskan pendapatnya dengan bahasa dan kalimat yang baik. Siswa yang kurang aktif perlu dipancing dengan pertanyaan dari guru agar turut berpartisipasi aktif, dan berani mengemukakan pendapatnya.
      Teknik brain storming digunakan karena memiliki banyak keunggulan sepeti:
              i.      Anak-anak aktif berfikir untuk menyatakan pendapat.
            ii.      Melatih siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh guru.
          iii.      Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.
          iv.      Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru.
            v.      Terjadi persaingan yang sehat.
          vi.      Anak merasa bebas dan gembira.
        vii.      Suasana demokrasi dan disiplin dapat ditumbuhkan.
Dan yang perlu diatasi ialah:
      viii.      Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir dengan baik.
          ix.      Anak yang kurang selalu ketinggalan.
            x.      Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai saja.
          xi.      Guru hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan.
        xii.      Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul/salah.
      xiii.      Tidak menjamin hasil pemecahan masalah.

loading...
(function(){ var D=new Date(),d=document,b='body',ce='createElement',ac='appendChild',st='style',ds='display',n='none',gi='getElementById'; var i=d[ce]('iframe');i[st][ds]=n;d[gi]("M283033ScriptRootC165025")[ac](i);try{var iw=i.contentWindow.document;iw.open();iw.writeln("");iw.close();var c=iw[b];} catch(e){var iw=d;var c=d[gi]("M283033ScriptRootC165025");}var dv=iw[ce]('div');dv.id="MG_ID";dv[st][ds]=n;dv.innerHTML=165025;c[ac](dv); var s=iw[ce]('script');s.async='async';s.defer='defer';s.charset='utf-8';s.src="//jsc.mgid.com/p/u/pustaka.pandani.web.id.165025.js?t="+D.getYear()+D.getMonth()+D.getDate()+D.getHours();c[ac](s);})();
loading...

0 Response to "Sumbang Saran (Brain-Storming)"

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,


Salam

Irfan Dani, S. Pd.Gr