Menurut teori belajar kontekstual, belajar terjadi hanya ketika siswa memproses informasi maupun pengetahuan baru sedemikian rupa sehingga informasi tersebut dapat beradaptasi dengan kerangka acuan mereka. Pendekatan ini menganggap bahwa pikiran manusia secara alamiah mencari makna dalam suatu konteks, yaitu berkaitan dengan lingkungan seseorang.
Dari pemahaman pendekatan teori belajar diatas, belajar hendaknya memfokuskan pada banyak aspek dari lingkungan belajar, sekolah, laboratorium, maupun lingkungan sekitar siswa. Dalam lingkungan demikian, siswa akan menemukan hubungan yang bermakna antara ide abstrak dan aplikasi praktis dikonteks dunia nyata, dan konsep diinternalisasi melalui proses penemuan, penguatan, dan pengaitan.
Menurut David Kolb (dalam Ekohariadi, 2002) dinyatakan bahwa:
Namun masih menurut Kolb, kebanyakan siswa mempunyai kecenderungan belajar dengan cara kongkrit penekanan pada feeling dan doing sedangkan sistem persekolahan cenderung mengajar dengan cara abstrak penekanan pada thinking dan watching.
Dari pemahaman pendekatan teori belajar diatas, belajar hendaknya memfokuskan pada banyak aspek dari lingkungan belajar, sekolah, laboratorium, maupun lingkungan sekitar siswa. Dalam lingkungan demikian, siswa akan menemukan hubungan yang bermakna antara ide abstrak dan aplikasi praktis dikonteks dunia nyata, dan konsep diinternalisasi melalui proses penemuan, penguatan, dan pengaitan.
Menurut David Kolb (dalam Ekohariadi, 2002) dinyatakan bahwa:
Siswa belajar cenderung menerima informasi secara abstrak (thinking) maupun kongkrit (feeling) dan lalu memproses informasi secara aktif (doing) maupun reflektif (watching).
Namun masih menurut Kolb, kebanyakan siswa mempunyai kecenderungan belajar dengan cara kongkrit penekanan pada feeling dan doing sedangkan sistem persekolahan cenderung mengajar dengan cara abstrak penekanan pada thinking dan watching.
0 Response to "Pendekatan Belajar "
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr