1. Rabies
Merupakan penyakit hewan menular yang
disebabkan oleh virus dan dapat menular pada orang. Agen penyebab penyakit ini
memiliki daya tarik kuat untuk menginfeksi jaringan saraf yang menyebabkan
terjadinya peradangan pada otak atau ensefalitis, sehingga berakibat fatal bagi
hewan ataupun manusia yang tertular.
Morbiditas utama akibat gigitan hewan
adalah infeksi atau luka parut. Rabies harus dipikirkan pada setiap gigitan
hewan berdarah panas, tetapi hampir tidak terdapat pada populasi hewan domestik
di Amerika Serikat. Rabies terdapat pada hewan liar, terutama kelelawar, rakun,
dan sigung atau anjing dari Meksiko atau Amerika Latin, Asia, atau Afrika.
Rabies sangat jarang ditemukan pada hewan pengerat (seperti bajing, tikus, atau
mencit).
2. Paralisa
Paralisa adalah suatu kelumpuhan dikarenakan gangguan pada saraf
obturatoria yang pada akhirnya satu atau dua kaki belakang lumpuh dan hewan
tidak bisa berdiri. Paralisa biasanya terjadi pada sapi terutama sapi perah
yang mempunyai produksi susu tinggi tetapi bisa juga terjadi pada kuda,
kambing, domba dan anjing.
Penyebab utama kasus ini karena kesulitan
melahirkan pada hewan betina tetapi bisa juga pada hewan bunting tua karena
fetus yang mendesak saraf obturatoria. Luka saraf obturatoria bias juga terjadi
karena fraktura tulang pelvis, adanya pertumbuhan tulang baru(Callus) dari
pelvis yang mengalami fraktur atau adanya tumor pada tulang pelvis.
Kesembuhan
tergantung penyebabnya bila dikarenakan fraktur tulang pelvis akan menyebabkan
gangguan saraf yang berat, dan penyembuhan sangat sukar. Bila adanya tumor pada
tulang pelvis penanganan operatif juga sukar.
Pengobatan
ditujukan pada pemberian pakan dengan ransum yang baik. Jika induk masih bisa berdiri
walaupun harus di bantu, sapi harus sering dilatih berdiri sampai sapi bisa
berdiri normal lagi. Untuk mencegah komplikasi adanya luka di sekitar kaki
karena hewan berbaring maka pemberian bedding berupa jerami kering perlu
dilakukan .
3. Penyakit Mulut
atau Penyakit Kuku
Penyakit Mulut atau Penyakit Kuku adalah
penyakit akut dan sangat menular pada sapi, kerbau, kambing domba dan hewan
berkuku genap lainnya. Infeksi ditandai dengan pembentukan lepuh, lekuk koroner
kaki dan puting susu. Penyebab dari penyakit ini adalah virus.
Keganasan virus tergantung dari umur hewan dan
adaptasi ke suatu jenis hewan. Virus akan tahan berbulan-bulan pada jaringan
seperti darah, sumsum, limfa. Sedangkan pada jaringan daging virus cepat mati
karena cepat mengalami pengasaman. Virus tidak tahan terhadap pH asam dan
alkalis, panas, sinar ultraviolet dan beberapa zat kimia dan desinfektan. Virus
dapat tahan berbulan –bulan pada bahan yang mengandung protein, tahan
kekeringan dan dingin. Gejala penyakit menyerang adalah tubuh lesu, suhu tubuh
mencapai 41 celcius, nafsu makan berkurang, enggan berdiri, penyusutan berat
badan, penurunan produksi susu.
Tanda-tanda khas : lepuh-lepuh berupa penonjolan bulat yang berisi cairan
seperti limfa. Lepuh primer mulai terlihat 1-5 hari setelah infeksi dapat
tersebar di ruang mulut, terutama lidah sebelah atas, bibir sebelah dalam,
gusi, selaput lendir mata.
Luka-luka pada kaki menyebabkan hewan enggan
berdiri dan kuku dapat terlepas, sedang luka pada lidah menyebabkan hewan
enggan makan.
Gangguan lainnya : gangguan
pernafasan kronis, infeksi kronis pada kuku.
Kelainan yang terjadi pasca kematian terjadi lepuh
pada bagian perut, mulut dan bisa terjadi kelainan pada jantung.
4. Mastitis atau
Radang Susu
Kelainan pada fisik hewan ternak yang
mengalami mastitis ini dapat dilihat pada bentuk susu yang tidak normal pada
kambing yang terserang penyakit akibat bakteri streptococcus agalactiae ini.
serangan mastitis pada hewan ternak kambing ini disebabkan radang atau infeksi
yang menyerang saat kambing menyusui anaknya tingkatan penyakit ini berlangsung
secara akut sub akut hingga kronis.
Hewan jenis kambing yang terserang mastitis ditandai dengan peningkatan jumlah
sel dalam air susu faktor penyebab lain dari penyakit mastitis adalah kurangnya
kebersihan dalam kandang hewan sehingga akan mempengaruhi tingkat kekebalan
hewan sendiri. Meski penyakit mastitis atau radang susu, hanya menyerang ternak
kambing betina yang tidak menjadi syarat sebagai hewan kurban, serta tidak
berbahaya bagi manusia yang menkomsumsinya.
[Pustaka Pandani]
[Pustaka Pandani]
0 Response to "Gangguan, Kelainan dan Penyakit pada Jaringan Hewan"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr