PENGEMBANGAN ALAT UKUR BERPIKIR KRITIS PADA KONSEP TERMOKIMIA UNTUK SISWA SMA


Kartimi
SPS UPI Bandung



ABSTRAK

Tujuan utama dari pendidikan sains adalah menyiapkan siswa memahami konsep dan meningkatkan keterampilan berpikirnya. Pendidikan sains harus banyak berbuat untuk mengembangkan cara berpikir tingkat tinggi yang salah satunya adalah berpikir kritis.  Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengembangkan berpikir kritis, diperlukan suatu alat evaluasi yang dapat mengukur kemampuan tersebut. Pengukuran merupakan faktor penting dalam pendidikan karena melalui pengukuran akan diketahui secara persis dimana posisi siswa pada suatu saat atau pada suatu kegiatan..
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Alat ukur yang bagaimanakah yang perlu dikembangkan yang secara akurat dapat mengukur kemampuan berpikir kritis siswa SMA sebagai hasil pembelajaran pada konsep Termokimia? Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan alat ukur berpikir kritis pada konsep Termokimia untuk siswa SMA.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ”Research and Development (R&D)” yang dimodifikasi dari model Borg (1989). Lokasi penelitian di SMU yang berada di wilayah kabupaten Kuningan (daerah pegunungan), Kota Cirebon (daerah pantai), dan Kabupaten Majalengka (daerah pertanian).  Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMA II yang ditentukan secara random berjumlah 105 orang diambil satu kelas dari kelas II IPA untuk tiap sekolah unggulan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : analisis konsep, kisi-kisi alat ukur keterampilan berpikir kritis, dan alat ukur keterampilan berpikir kritis ( berupa butir-butir soal tes pilihan ganda untuk memperoleh gambaran keterampilan berpikir kritis siswa baik secara umum maupun secara konsep Termokimia). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes tertulis. Dari tes tertulis diperoleh skor penguasaan keterampilan berpikir kritis siswa. Data kualitatif berupa jenis-jenis konsep, jenis-jenis indikator berpikir kritis dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif berupa data skor penguasaan keterampilan berpikir kritis siswa diolah secara statistik. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa SMA unggulan di masing-masing Kabupaten/ Kota dilakukam uji statistik dengan menggunakan uji LSD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada  konsep Termokimia di antara SMAN 2 Cirebon, SMAN 1 Kuningan, dan SMAN Kadipaten. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat tes yang dikembangkan dapat membedakan kemampuan berpikir kritis di wilayah Cirebon (daerah pantai), kabupaten Kuningan (daerah pegunungan), dan Kabupaten Majalengka (daerah pertanian).


Kata Kunci : Pengembangan alat ukur, Berpikir Kritis


Sumber:
 
loading...
(function(){ var D=new Date(),d=document,b='body',ce='createElement',ac='appendChild',st='style',ds='display',n='none',gi='getElementById'; var i=d[ce]('iframe');i[st][ds]=n;d[gi]("M283033ScriptRootC165025")[ac](i);try{var iw=i.contentWindow.document;iw.open();iw.writeln("");iw.close();var c=iw[b];} catch(e){var iw=d;var c=d[gi]("M283033ScriptRootC165025");}var dv=iw[ce]('div');dv.id="MG_ID";dv[st][ds]=n;dv.innerHTML=165025;c[ac](dv); var s=iw[ce]('script');s.async='async';s.defer='defer';s.charset='utf-8';s.src="//jsc.mgid.com/p/u/pustaka.pandani.web.id.165025.js?t="+D.getYear()+D.getMonth()+D.getDate()+D.getHours();c[ac](s);})();
loading...

0 Response to "PENGEMBANGAN ALAT UKUR BERPIKIR KRITIS PADA KONSEP TERMOKIMIA UNTUK SISWA SMA"

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,


Salam

Irfan Dani, S. Pd.Gr