Rizki: "Keanekaragaman Tanaman Hias Kota Padang".

ABSTRAK

Tanaman hias telah menjadi salah satu sumber perekonomian masyarakat. Hal ini dapat diamati dari banyaknya bermunculan pengusaha-pengusaha tanaman hias. Selain itu tanaman hias juga banyak digemari oleh masyarakat yang terbukti dengan perkarangan rumah penduduk umumnya memiliki tanaman hias yang beraneka ragam. Untuk itu penulis ingin meneliti jenis-jenis tanaman hias yang terdapat di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, dari mana didapatkannya dan jenis apa saja yang banyak diminati oleh masyarakat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2005 sampai dengan Februari 2006, pada 26 depot tanaman hias dan 65 rumah dari 13 kelurahan yang terdapat di Kecamatan Koto Tangah Padang. Data yang didapatkan dianalisis dengan analisis deskriptif.
Dari hasil penelitian ditemukan 245 jenis tanaman hias, yang termasuk kedalam 59 suku. Dimana 203 jenis tanaman terdapat di depot dan 156 jenis tanaman terdapat di rumah penduduk. Tanaman hias yang dijual di depot-depot tanaman hias merupakan hasil pengembangan dan perbanyakan oleh pegusaha depot tanaman hias baik secara vegetatif maupun generatif, dan ada yang didatangkan dari luar daerah, terutama dari Medan, Bandung, Bogor, Bukittinggi, Padangpanjang dan Thailand.
Tanaman hias yang banyak diminati konsumen adalah Aglaoema dari suku Araceae, Euphorbia milii dari suku Euphorbiaceae, Bougainvillea dari suku Nygtaginaceae, Adenium dari suku Apocynaceae, kaktus (Opuntia, Echinopsis) dari suku Cactaceae, Agave (Agave, Draceana, dan Sanseviera) dari suku Agavaceae dan Anggrek (Vanda, Dendrobium, Phalaenopsis) dari suku Orchidaceae. Di rumah-rumah penduduk umumnya terdapat tanaman hias yang beranekaragam, tetapi jenisnya tidak sebanyak yang terdapat di depot tanaman hias. Tanaman hias yang terdapat di rumah penduduk umumnya golongan Aglaonema, Bougainvillea, Euphorbia, Coleus dan lain-lain.

loading...

(function(){ var D=new Date(),d=document,b='body',ce='createElement',ac='appendChild',st='style',ds='display',n='none',gi='getElementById'; var i=d[ce]('iframe');i[st][ds]=n;d[gi]("M283033ScriptRootC165025")[ac](i);try{var iw=i.contentWindow.document;iw.open();iw.writeln("");iw.close();var c=iw[b];} catch(e){var iw=d;var c=d[gi]("M283033ScriptRootC165025");}var dv=iw[ce]('div');dv.id="MG_ID";dv[st][ds]=n;dv.innerHTML=165025;c[ac](dv); var s=iw[ce]('script');s.async='async';s.defer='defer';s.charset='utf-8';s.src="//jsc.mgid.com/p/u/pustaka.pandani.web.id.165025.js?t="+D.getYear()+D.getMonth()+D.getDate()+D.getHours();c[ac](s);})();